Bahasa Indonesia
|
|
Tugas Membuat Sinopsis Novel Remaja
|
|
|
Oleh : Rizki
Amanatush S. Kelas : VIII/D (21)
|
9/28/2010
|
|
Namaku
Tiara Suti, tapi lebih lazim dipanggil dengan sebutan Suti. Aku dan Mama baru saja
pindah di kota ini dan kami tak tahu banyak tentang sekolah-sekolah yang ada di
kota ini. Mama hanya ingat bahwa aku suka menggambar dan mendesain. Barbekal
ingatan itu, Mama pun mencoba memilah-milah sekolah mana yang pantas untukku.
Dan terpilihlah satu sekolah yang dirasa mama cukup pantas untukku, yaitu High
School of Desain
Hari-hariku di sekolah kulalui dengan
caci maki dan hinaan dari siswa/siswi di sekolahku. Bahkan, aku mendapat
julukan di sekolah sebagai Fatty Cow, satu-satunya penghuni sekolah yang paling
dijauhi, si berat badan 76 kilogram dengan tinggi 163 sentimeter!
Karena terlalu banyak masalah, aku pun
memutuskan untuk pergi ke desa tempat aku kecil dulu. Aku tinggal di desa
selama seminggu sementara mamaku pergi ke Jepang untuk urusan bisnis. Di desa
aku bertemu dengan Eyang Projo, seorang kakek yang menasihati dan
menyamangatiku.
Berkat Eyang Projo, aku pun kembali ke
rumah dan bersekolah kembali. Saat kembali masuk ke sekolah, aku terkejut ada
seorang cowok yang menduduki bangkuku, ternyata ia adalah seorang murid baru.
Namanya Dewa, penampilannya urakan tapi kepribadiannya sangat menyenangkan. Dan
ia sekarang menjadi sahabatku, padahal sebelumnya tidak ada yang mau berteman
denganku.
Nadya, si perfect women menyukai Dewa dan
ia mengancamku untuk tidak mendekati Dewa lagi. Tapi aku tak memperdulikan
Nadya, karena aku tidak takut dengan ancamannya. Menurutku, dekat dan berteman
dengan Dewa bukanlah suatu tindakan kriminal. Tapi bila aku menjalani apa yang
diinginkan Nadya, itulah yang disebut tindakan kriminal karena menjauhi teman
yang tulus dengan kita. Ujian akhir akan segera dimulai, ujian diselenggarakan
dengan mengadakan Pementasan Gaun Malam. Aku pun mulai bingung siapa yang akan
menjadi modelku, dan aku pun berfikir kalau aku menurunkan berat badanku, aku
bisa menjadi model yang memperagakan busana rancanganku.
Lama-kelamaan, karena sering tidak
bertemu dengan mama, aku mulai berfikir kalau mama mulai jenuh dengan keadaan
fisikku yang buntal ini. Aku pun mulai berniat untuk diet menurunkan barat
badanku ini. Dietku kuawali dengan makan menu makanan yang diberikan oleh
dokter, kemudian aku pun diberi saran oleh Dewa kalau tidur diatas jam dua
belas malam, itu bakal ngurangin barat badan dengan cepat.
Diet yang kujalani tampaknya mulai
berhasil, barat badanku turun mulai dari 3 kg dalam 1 minggu, lalu seminggu
sekali aku menghilangkan lemak-lemakku di dokter. Kemudian, aku pun mulai
berkonsutasi dengan Bi Num (pembantuku), seperti siapa ukuran tubuhku jika
telah turun 22 kg. kata Bi Num, ukuran tubuhku akan seperti Diah, putrid Pak
Nurdin (supirku).
Tanpa sadar, setelah semalam aku berendam
di Bathtub dengan air hangat dan aroma terapi aku terbaring di Rumah Sakit. Di
sampingku berdiri Boris (tukang kebunku), Bi Num (pembantuku), Pak Nurdin
(sopirku), dan juga mama. Ternyata karena terlalu memaksakan untuk diet, aku
pun jatuh sakit dan mama pun sedih melihatku seperti ini.
Tiga bulan kemudian, aku mampu berdiri
tegak di atas alat penimbang badan. Kemudian aku pun menjerit kegirangan karena
ternyata berat badanku telah turun menjadi 51 kg yang semula 76 kg. Ujian akhir
pun berlangsung malam ini, meski berat badanku telah turun seperti apa yang
kuinginkan, aku memutuskan bahwa yang akan mengenakan gaun rancanganku adalah
Diah.
Ketika Diah hendak pergi ke Toilet, ia dibius
oleh Nadya, dan karena aku tidak melihat Dewa, aku pun memutuskan untuk
mencarinya karena gilirannya hampir tiba. Kemudian aku pun menemukan Dewa di
dalam gudang sedang dipukuli oleh 5 cowok yang ternyata adalah suruhan Nadya,
karena ia telah dendam kepada Dewa yang selalu menolaknya. Dan kerena
kebingungan mencariku dan Diah, akhirnya mamalah yang menjadi modelku, dan aku
pun meraih peringkat pertama.
Akhirnya, Nadya dibawa ke Polisi begitu
juga dengan kelima cowok yang mencelakai Dewa. Piala kuterima beberapa hari
setelah diadakan pemberian hadiah secara khusus karena adanya musibah tersebut.
Selesai,
dan Terima Kasih…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar